Tumbuhan Lumut – Ciri, Morfologi, Klasifikasi, Peranan

tumbuhan lumut (bryophita)

Lumut (Bryophita) berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘bryon’ yang berarti ‘tumbuhan Lumut’. Pada umumnya, lumut berwarna hijau karena sel– selnya mengandung klorofil yang memiliki pigmen hijau. Klorofil memberi lumut kemampuan untuk menghasilkan senyawa organik melalui proses fotosintesis. Seringkali Bryophita adalah ‘pembuka jalan’ bagi tumbuhan lain. Ia lebih dulu tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh.

Pelajari: Mengapa daun berwarna hijau?

Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Ciri-ciri Bryophita sebagai berikut.

  • Berukuran kecil, tetapi dapat membentuk koloni yang menjangkau area luas.
  • Mempunyai klorofil sehingga berwarna hijau.
  • Hidup di tempat basah dan lembap, teduh (terlindung dari cahaya matahari).
  • Permukaan luar tubuh terdapat lapisan lilin yang dapat menahan masuknya air.
  • Talofita yaitu tumbuhan yang tidak jelas yang mana akar, batang dan daun.
  • Kormofita yaitu suatu tumbuhan yang sudah jelas perbedaan antara akar, batang dan daun.
  • Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis).
  • Tumbuhan lumut juga merupakan tumbuhan peralihan karena ada berupa tumbuhan yang masih berupa talus (lembaran, yakni lumut hati), tetapi ada juga yang sudah mempunyai struktur tubuh mirip dengan akar, batang dan daun sejati (lumut daun).
  • Tumbuhan lumut juga merupakan suatu tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Tumbuhan ini berukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada juga yang mencapai 40 cm.
  • Mempunyai dua bentuk generasi, yakni generasi Gametofit dan generasi Sporofit. Gametofit lebih dominan daripada sporofit.

Klasifikasi Tumbuhan Lumut

Berdasarkan bentuk gametofit dan sporofitnya, Bryophita mencakup tiga kelas, yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida.

Hepaticopsida (Lumut Hati)

Lumut hati memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Generasi gametofit berupa talus berwarna hijau dan berbentuk lembaran-lembaran seperti hati.
  • Percabangan talus menggarpu. Pada sisi bawah selapis sel-sel mirip daun disebut sisik perut atau sisik ventral. Talus melekat pada substrat dengan bantuan struktur seperti akar (rizoid).
  • Sporofit selalu tumbuh dan berkembang di dalam gametofit betina sehingga tidak dapat terlihat secara langsung.

Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)

Tumbuhan lumut tanduk memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Generasi gametofit berupa talus dengan tepi rata atau bertoreh.

Bryopsida (Lumut Daun)

Lumut daun memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Generasi gametofit berupa talus.

Reproduksi Lumut

Pada lumut terjadi reproduksi secara vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif terjadi dengan pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel induk spora di dalam sporangium (kotak spora). Spora tersebut kemudian tumbuh menjadi gametofit.

Pada lumut hati, reproduksi secara vegetatif (asesual) juga dapat dilakukan dengan pembentukan gemmae cup (piala tunas) dan fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya). Reproduksi generatif terjadi melalui fertilisasi ovum oleh spermatozoid yang menghasilkan zigot. Zigot tersebut akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit berumur pendek; sekitar 3 – 6 bulan.

Reproduksi lumut terjadi secara bergantian antara generatif dengan vegetatifnya, reproduksi vegetatifnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi generatifnya dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet
jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium, yaitu sebagai berikut:

  • Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
  • Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel yang mandul dan di dalamnya terdapat sejumlah sel induk spermatozoid.

Bryophita yang menghasilkan dua macam alat kelamin pada tubuh yang sama kita sebut lumut berumah satu (monoesis), sedangkan Bryophita yang menghasilkan alat kelamin pada tubuh yang berbeda kita sebut lumut berumah dua (diesiss). Pada lumut berumah dua, tumbuhan yang menghasilkan anteridium kita sebut gametofit jantan dan tumbuhan yang menghasilkan arkegonium kita sebut gametofit betina.

Metagenesis Tumbuhan Lumut

Lumut mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) antara generasi gametofit dan generasi sporofit. Tahapan metagenesis pada lumut adalah sebagai berikut:

  • Spora haploid (n) yang jatuh di tempat lembap akan berkecambah menjadi protonema (n)
  • Protonema akan berkembang menjadi gametofit (n). Gametofit adalah tumbuhan lumut itu sendiri. Gametofit akan menghasilkan anteridium (n) dan arkegonium (n).
  • Anteridium menghasilkan gamet jantan dan arkegonium menghasilkan gamet betina.
  • Fertilisasi antara gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot akan berkembang menjadi sporofit. Pada sporofit terdapat sporangium (kotak spora).
  • Di dalam sporangium, terdapat sel-sel induk spora diploid (2n) yang akan mengalami pembelahan meiosis menjadi spora haploid (n).

Peran Lumut Bagi Kehidupan

Tumbuhan lumut memiliki manfaat atau peranan bagi kehidupan manusia.

  • Sebagai obat hepatitis (Marchantia polymorpha)
  • Bahan pembalut dan bahan bakar (Spagnum)
  • Sebagai penyedia sumber air pada saat musim kemarau
  • Sebagai penyedia oksigen untuk lingkungannya
  • Sebagai obat antiseptik (Frullania tamarisci jenis lumut hati)
  • Mengandung senyawa yang dapat mengobati penyakit jantung (Cratoneuron filicinun jenis lumut daun)
  • Membantu mengobati penyakit pneumonia (Haplocaldium catillatum jenis lumut daun)
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous Article
pupuk organik

Pupuk Organik - Jenis, Kelebihan, dan Cara Pemupukan yang Benar

Next Article
suplemen kolagen

Suplemen kolagen: Pengertian, jenis, dan tips memilih produk

Related Posts