Homeostasis: Definisi dan Konsep Dasar

konsep homeostasis

Sistem-sistem dalam tubuh Anda bekerja bersama untuk mengendalikan kondisi fisik dan kimia di dalam tubuh. Proses ini menjaga tubuh Anda tetap pada kondisi yang paling ideal. Inilah yang disebut homeostasis (homeo artinya “yang sama”; stasis artinya “berdiri atau diam”). Sebagai contoh, ia bertugas menjaga suhu tubuh selalu sekitar 37°C, ini suhu ideal. Naik atau turun dari kisaran itu akan memantik sistem kontrol homeostasis bekerja. Berkeringat akan mendinginkan tubuh, dan menggigil merupakan mekanisme menghangatkan.

Proses-proses yang terjadi di tubuh kita setiap detik untuk mempertahankan agar kita tetap hidup. Tidak hanya sekadar hidup saja, tetapi hidup pada kondisi ideal (yang paling bagus dan nyaman).

Definisi Homeostasis

Homeostasis adalah pemeliharaan keadaan lingkungan internal yang stabil dinamik. Dinamik bermakna perubahan yang menerus, sedangkan stabil mengisyaratkan bahwa perubahan-perubahan ini tidak menyimpang jauh dari tingkat konstan, atau tetap.

Konsep-Konsep Homeostasis

Berikut adalah konsep-konsep utamanya:

  • Cairan di dalam sel tubuh adalah cairan intrasel, dan cairan di luar sel adalah cairan ekstrasel.
  • Karena sebagian besar sel tubuh tidak berkontak langsung dengan lingkungan eksternal, maka kelangsungan hidup sel bergantung pada terpeliharanya lingkungan cairan internal yang relatif stabil tempat sel tersebut melakukan pertukaran langsung untuk mempertahankan kehidupannya.
  • Cairan ekstrasel berfungsi sebagai lingkungan internal. Cairan ini terdiri dari plasma dan cairan interstisium.
  • Faktor-faktor dalam lingkungan internal yang harus dipertahankan secara homeostasis adalah (1) konsentrasi molekul nutrien; (2) konsentrasi O2 dan CO2; (3) konsentrasi produk sisa; (4) pH; (5) konsentrasi air, garam, dan elektrolit lain; (6) volume dan tekanan; dan (7) suhu.
  • Fungsi yang dilakukan oleh sistem tubuh ditujukan untuk mempertahankan homeostasis. Fungsi sistem-sistem pada akhirnya bergantung pada aktivitas khusus sel-sel yang membentuk sistem. Karena itu, proses ini esensial bagi kelangsungan hidup masing-masing sel, dan setiap sel memberi kontribusi bagi homeostasis.

Penjelasan lebih lanjut

konsep homeostasis
Hubungan saling-bergantung antara sel, sistem tubuh, dan homeostasis.

Dari Biologi kita mengetahui bahwa penyusun tubuh kita yang paling kecil adalah sel. Sel-sel tubuh dapat hidup dan berfungsi jika lingkungannya dipertahankan dalam batas-batas yang ketat. Misalnya suhu, harus terjaga relatif konstan. Ini tidak berarti bahwa komposisi, suhu, dan karakteristik lainnya sama sekali tidak berubah. Baik faktor eksternal maupun internal secara terus menerus “mengancam” untuk mengganggu homeostasis.

Jika suatu faktor memengaruhi lingkungan internal menjauhi kondisi optimal maka sistem-sistem tubuh akan memulai reaksi tandingan yang sesuai untuk memperkecil perubahan tersebut. Pada akhirnya akan mengembalikannya pada kondisi semula. Sebagai contoh, ketika Anda masuk ke lingkungan yang dingin, suhu internal tubuh cenderung menurun. Sebagai tanggapannya, pusat kontrol suhu di otak memulai reaksi tandingan, tindakan-tindakan kompensasi, misalnya menggigil untuk meningkatkan suhu tubuh ke normal. Sebaliknya, produksi panas oleh otot-otot selama olah raga cenderung meningkatkan suhu internal tubuh. Sebagai respons, pusat kontrol suhu memicu proses berkeringat dan tindakan kompensasi lain untuk menurunkan suhu tubuh ke normal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous Article

Hubungan Antartulang (Jenis Persendian Manusia)

Next Article

Gangguan pada Sistem Gerak Manusia

Related Posts