Struktur Sel Eukariotik

struktur sel eukariotik

Sel eukariotik adalah sel yang organel-organelnya memiliki membran. Organel bermembran tersebut diantaranya: retikulum endoplasma, kompleks golgi, mitokondria, dan lisosom. Berikut penjelasan lebih rinci tentang struktur sel eukariotik dan fungsinya.

struktur sel eukariotik
Gambar: Struktur sel eukariotik (bagian-bagian sel eukariotik hewan) diadaptasi dari https://openstax.org/details/books/biology

Baca juga: Fungsi Sel: Fungsi Dasar dan Fungsi Khusus

Struktur Sel Eukariotik (sel yang memiliki membran inti)

a. Membran plasma

Membran plasma tersusun dari:

  • Molekul lemak (dua lapis; terdapat di bagian tengah membran).
  • Protein, terdiri atas protein perifer (protein tepi) dan protein integral. Protein perifer menyusun tepi luar dan dalam membran. Protein integral menembus ke dalam dua lapisan lemak.

Fungsi membran plasma:

  • Melindungi isi sel (mempertahankan isi sel)
  • Mengatur keluar masuknya molekul-molekul (bersifat selektif permeabel / semipermeabel)
  • Sebgai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel. Bagian sel yang berfungsi sebagai reseptor adalah glikoprotein.

b. Sitoplasma (Plasma sel)

Sitoplasma adalah cairan yang berada dalam sel selain nukleoplasma (plasma inti). Cairannya disebut sitosol, padatannya berupa organel-organel.

Sitosol tersusun dari air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, dan ion-ion. Sitosol disebut juga sebagai matriks sitoplasma.

Padatan sitoplasma terdiri atas organel-organel, yaitu ribosom, mitokondria, dan kompleks Golgi. Padatan sitoplasma mempunyai sifat fisik yang berubah-ubah karena mengandung protein, dapat berupa fase sol (cair) dan fase gel (padat) yang tergantung kondisi sel.

Fungsi sitoplasma:

  • Tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel (enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak, dan protein).
  • Tempat terjadinya pembongkaran dan penyusunan zat-zat melalui reaksi-reaksi kimia. Contoh: pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein, dan nukleotida.

Sitoplasma selalu mengalir agar metabolisme berjalan dengan baik.

c. Nukleus

Nukleus adalah struktur sel eukariotik terbesar yang berada di dalam sel. Terletak di tengah sel dan berbentuk bulat / oval. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom.

Bagian-bagian nukleus:

  • Membran nukleus
    Bagian luarnya langsung bersambung dengan retikulum endoplasma dan akhirnya ke membran sel.
  • Nukleoplasma
    Disebut juga matriks nukleus yang bersifat gel. Tersusun atas air, protein, ion, enzim, dan asam inti. Di dalamnya terdapat benang-benang kromatin (disebut demikian karena menyerap warna). Pada saat proses mitosis, benang krmatin itu tampak memendek disebut kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan DNA. DNA akan mentranskripsi (mengopi) diri menjadi RNA, lalu dikeluarkan ke sitoplasma.
  • Nukleolus
    Disebuta juga anak inti, terbentuk saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus. Nukleolus merupakan struktur sel eukariotik tak tetap, melainkan suatu tanda bahwa sel sedang melakukan transkripsi. Setelah transkripsi selesai, nukleolus akan mengecil / menghilang.

Fungsi nukleus:

  • Pengendali
  • Pengatur
  • Pembawa

d. Sentriol

Sntriol dapat diliha ketika sel melakukan pembelahan. Pada fase tertentu dalam hidupnya, sentriol memiliki silia/flagel dan hanya ditemui pada sel hewan. Sentriol tegak lurus antarsesamanya. Pada pembelahan mitosis sentriol terbagi menjadi dua bagian. Tiap-tiap bagian menunjukkan kutub sel, maka terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub dan berfungsi “menarik” kromosom menuju kutub masing-masing.

e. Retikulum Endoplasma (RE)

Letak retikulum endoplasma memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma). RE dapat kita temukan pada semua sel eukariotik.

Fungsi retikulum endoplasma:

  • Menampung protein yang dihasilkan oleh ribosom untuk disalurkan pada kompleks Golgi dan berakhir pada sel.
  • Mensintesis lemak dan kolesterol.
  • Menetralkan racun (detoksifikasi) – RE dalam sel hati.
  • Transportasi molekul-molekul dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya.

f. Ribosom

Ribosom disentesis oleh nukleolus, tersusun dari RNA-ribosom dan protein. Struktur sel eukariotik yang satu ini ada yang terikat dan ada yang bebas. Menurut bentuknya ribosom terdiri atas unit besar dan unit kecil.

Fungsi ribosom untuk sintesis protein.

g. Kompleks Golgi

Pada sel tumbuhan, kompleks Golgi disebut diktiosom. Struktur sel eukariotik berupa organel polimorfik, tersusun atas membran berbentuk kantong pipih, berupa pembuluh, gelembung kecil, atau bentukan seperti mangkuk.

Cara kerja kompleks Golgi: Retikulum endoplasma menampung dan menyalurkan protein ke Golgi. Lalu Golgi mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke luar sel.

Fungsi Golgi:

  • menambah glioksilat pada protein,
  • sebagai organel sekretori,
  • mensintesis (membentuk) glikolipida,
  • membentuk dinding sel tumbuhan, dan
  • membentuk sel tumbuhan.

h. Lisosom

Lisosom merupakan membran yang berbentuk kantong kecil, berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi untuk pencernaan intrasel, yakni mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.

i. Badan Mikro

Struktur sel eukariotik badan mikro terdiri atas: peroksisom dan glioksisom.

Peroksisom

  • Peroksisom banyak terdapat pada sel-sel yang banyak melakukan respirasi. Contoh: sel hati, ginjal, dan otot.
  • Peroksisom mengandung enzim hidrogen peroksida (H2O2) yang bersifat racun menjadi oksigen dan air.
  • Peroksisom berperan dalam metabolisme lemak dan fotorespirasi.

Glioksisom

  • Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama pada jaringan yang mengandung lemak, seperti biji-bijian berlemak.
  • Glioksisom menghasilkan enzim katalase dan oksidase yang berperan dalam proses metabolisme lemak, dan akan menghasilkan energi yang diperlukan untuk perkecambahan biji.

j. Mitokondria

Struktur sel eukariotik, mitokondria, berfungsi untuk respirasi yang akan menghasilkan energi (ATP). Secara umum, mitokondria berbentuk butiran / benang dan bersifat plastis (mudah berubah). Mitokondria berkembang biak dengan membelah diri dari mitokondria sebelumnya seperti pembelahan diri pada bakteri. Memiliki dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam.

Reaksi respirasi yang terjadi:

  • reaksi dekarboksilasi oksidatif,
  • daur Krebs, dan
  • transfer elektron.

k. Mikrotubulus dan Mikrofilamen

Mikrotubulus pada gelendong sel berupa benang-benang spindel yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu pembelahan. Selain itu berguna pula untuk menyusun sentriol, flagel, dan silia. Secara umum dapat disimpulkan bahwa mikrotubulus berguna pada pergerakan sel.

Mikrofilamen merupakan benang-benang halus, tipis, dan memanjang. Mikrofilamen mempunyai dua protein, yaitu aktin dan mosin. Banyak terdapat pada sel-sel otot dan membentuk rangka dalam pada sel. Contoh:

  • Menyebabkan kontraksi pada sel-sel otot; tetapi apabila aktin dan miosin saling menjauh, akan terjadi relaksasi.
  • Pada Amoeba, berperan dalam pembentukan pseudopodia, gerakan sel, gerakan sitoplasma dan pembelahan sel.

Struktur sel eukariotik terdiri atas: membran plasma, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, kompleks golgi, lisosom, badan mikro, mitokondria, mikrotubulus dan mikrofilamen.

Baca juga artikel perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik untuk menambah pemahaman Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous Article

Gangguan pada Sistem Gerak Manusia

Next Article
Ameba - Contoh protozoa - protista mirip hewan

Protozoa (Protista Mirip Hewan)

Related Posts