Komponen kimia sel, baik tumbuhan dan hewan, ada tiga, yaitu: air, biomolekul, mineral dan ion.
Sel tumbuhan dan sel hewan, seluruh bagian selnya merupakan senyawa kimia. Komponen kimia sel terdiri atas komponen anorganik dan organik. Komponen anorganik adalah komponen yang berasal dari alam, seperti garam mineral dan ion-ion. Adapun komponen organik adalah komponen yang dari makhluk hidup, seperti karbohidrat, protein, asam lemak, dan lain-lain. Senyawa kimia penyusun sel kita sebut protoplasma.
Tiga Komponen Kimia Sel
Air
Sel mengandung 85-95% air. Air merupakan pelarut dan media difusi yang paling bagik untuk proses metabolisme dalam sel dan jaringan. Air juga berperan menjaga keseimbangan pH cairan sel sehingga rekasi metabolisme dapat berjalan. Selain itu, air juga memiliki kapasitas panas yang tinggi dan kemampuan menghantar panas yang baik. Kemampuan ini sangat tepat digunakan sebagai media pengatur suhu. Air merupakan komponen kimia sel kimia terbanyak. Inilah yang menyebabkan tubuh kita terdiri dari sekitar 80% air.
Biomolekul
Senyawa-senyawa biomolekul terbagi menjadi dua jenis, yaitu makromolekul dan mikromolekul. Makromolekul kita kenal dalam empat bentuk, yaitu karbohidrat, lipid (lemak), protein, dan asam nukleat
Protein adalah komponen kimia sel yang berfungsi sebagai enzim, komponen dan pembentuk membran sel, alat transpor, antibodi, hormon dan sinyal sel. Komponen penyusun membran sel merupakan dua lapisan fosfolipid (fosfolipid bilayer), dibentuk dari gabungan protein dan lipid.
Pada sel makhluk hidup, lemak terdapat dalam bentuk lemak sederhana, lemak gabungan, atau turunan lemak. Lemak berfungsi antara lain sebagai komponen membran sel, hormon, dan vitamin.
Karbohidrat berfungsi sebagi sumber energi bagi sel, komponen pembentuk membran dan dinding sel. Karbohidrat bersama protein merupakan komponen penyusun inti sel.
Asam nukleat berfungsi sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur biosintesis protein. Asam nukleat yang paling umum adalah DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid).
Mineral dan Ion
Mineral dan ion merupakan komponen kimia sel yang tak kalah penting daripada komponen kimia yang lain. Contohnya, magnesium merupakan salah satu komponen penyusun dinding sel tanaman yang menyebabkan sel menjadi utuh.
Senyawa kimia penyusun sel disebut protoplasma, yang merupakan substansi yang kompleks. Meskipun sebagian besar protoplasma terdiri dari air, tetapi bahan yang memberi ciri pada strukturnya ialah protein. Unsur-unsur kimia penyusun protoplasma terdapat dalam bentuk senyawa kimia, baik senyawa organik maupun anorganik.